Bogor–Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur sangat tertarik mengimplementasikan inovasi Data Desa Presisi (DDP) demi percepatan dan ketepatan pembangunan daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Poniso Suryo Renggono, Asisten Daerah Pemkab Kutai Timur yang hadir langsung bersama jajaran mewakili Bupati dalam kunjungan ke Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – IPB University, Kamis (4/2024).
“Kami tertarik inovasi desa presisi untuk percepatan dan ketepatan pembangunan, karena kami lihat datanya lengkap. Kami datang ingin mendapatkan informasi lebih jauh tentang Data Desa Presisi,” katanya.
Lebih lanjut, Poniso menyampaikan bahwa target locus prioritas inovasi DDP Kutai Timur adalah 139 desa ditambah 2 kelurahan. DDP, sambungnya, penting dalam rangka percepatan pembangunan di wilayah tersebut yang tentunya perlu didukung data akurat.
“Tentunya dalam kegiatan pembangunan, data ini perlu valid, akurat, dan seragam agar pembangunan desa bisa lebih tepat. Intinya bahwa pemerintah Kutai Timur sangat tertarik dengan Data Desa Presisi,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga tertarik dengan data-data stunting yang menjadi parameter pengukuran di DDP. Data tersebut krusial untuk melihat sebaran prevalensi penderita stunting di Kabupaten Kutai Tmur.
“Barangkali ini bisa dilakukan karena selama ini kami masih mengambang terkait data-data itu. Kami kalau minta data ke desa susah, untuk sdm dan infrastruktur juga belum baik. Harapan kami ini bisa dikonekkan dengan prodeskel kabupaten,” ungkapnya
Terakhir dalam sambutannya, Poniso menegaskan bahwa data GIS (Geographic Information System) Kabupaten Kutai Timur belum lengkap. Penerapan DDP, imbuhnya, berguna melengkapi kekurangan tersebut.
“Data GIS kita yg di Kutim sebetulnya belum lengkap, kalau ada data presisi ini luar biasa manfaatnya untuk kami. Intinya kami Kutai Timur sangat berkomitmen dan mengharapkan data ini serta perlu bekerjasama dengan Data Desa Presisi,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Sofyan Sjaf, Dekan FEMA IPB sekaligus penggagas DDP menyampaikan terima kasih kepada pihak Pemkab Kutai Timur yang menyambut positif inovasi DDP.
“Kami tidak menyangka bahwa sebenarnya ini menjadi bagian seperti bola salju. Saait ini sudah ada 14 provinsi, 36 kabupaten/kota, dan mencapai ribuan desa yang merekognisi DDP,” ungkap Bang Dekan sapaan akrabnya
Selain itu, Sofyan mengatakan sebelumnya juga pemerintah kabupaten Berau, Samarinda dan Balikpapan menghubunginya membicarakan terkait program pendataan DDP.
“Ini kayaknya, waktunya Kalimantan. Kalau tahun kemarin waktunya Sulawesi DDP yang banyak, sekarang Kalimantan. Alhamdulillah kami sangat berterima kasih sekali,” tukas Sofyan
Selain itu juga Sofyan menjelaskan banyak hal yang bisa dikerjasamakan sebab IPB punya banyak inovasi serta networking hasil temuan-temuan yang bisa diterapkan sebagai bentuk kebijakan yang ada di daerah-daerah. (Wid/Lab DDP)