Bogor, Koranrepublik.com-Sekolah Pemerintahan Desa (SPD) IPB University menggelar wisuda angkatan IV, Selasa (19/12), di auditorium FEM IPB University. Ratusan mahasiswa SPD angkatan IV khidmat mengikuti rangkaian acara yang digelar sejak pagi. Bersama para wisudawan, hadir sejumlah tokoh dari unsur pejabat internal IPB University, seperti Dr. Alim Setiawan Slamet Wakil Rektor Bidang Resiliensi Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur, Prof. Ujang Suwarman (Ketua Senat Akadeimik IPB University, dan Prof. Sofyan Sjaf (Dekan FEMA IPB University). Sementara, dari unsur eksternal kampus, tampak perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes & PDT), Prof. Luthfiyah Nurlaela. Kemudian, PJ Bupati Kabupaten Bogor, Dr. Bachril Bahri, dan Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Reynaldi Yushab.
Pada kesempatan penyampaian laporan pertanggung-jawaban SPD Angkatan IV, Prof Sofyan Sjaf selaku penggagas SPD IPB University menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Bogor yang memiliki perhatian serius terhadap kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintahan Desa. Gagasan SPD, singgungnya, berangkat dari kesadaran bahwa desa memiliki peranan penting dalam agenda pembangunan nasional.
“Lingkup terkecil Indonesia adalah desa. Untuk sampai pada cita-cita kesejahteraan, maka pembangunan harus dikuatkan dengan data presisi yang dibangun dari desa-desa di seluruh Indonesia. Kualitas SDM Pemerintahan Desa, dengan demikian, adalah salah satu faktor krusial yang wajib terpenuhi. Gagasan SPD bisa berjalan melalui kemitraan strategis dengan Pemerintah Kabupaten yang menaungi Pemerintahan Desa. Perjalanan SPD yang terus berkelanjutan hingga sampai angkatan IV menunjukkan perhatian serius Pemkab Bogor terhadap kualitas SDM Pemerintahan Desa,” ujarnya.
Senada, Wakil Rektor IPB University, Dr. Alim Setiawan Slamet dalam sambutannya turut menyorot kemitraan Pemkab Bogor dan IPB University melalui inovasi SPD. Ia menyampaikan, secara institusional pihak IPB University sangat mendukung keberlanjutan program SPD. Hal demikian, tegasnya, tidak lepas dari komitmen IPB University terhadap Pemerintahan Desa dan pembangunan berkelanjutan.
“Selama tiga tahun berturut-turut IPB University mendapatkan penghargaan SDG’s Award dari BAPPENAS karena concern mendalam terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan. SPD merupakan salah satu inovasi yang menjadi poin penting dalam penghargaan tersebut. Jadi, bapak/ibu bisa berbangga, karena apa yang telah dijalani melalui SPD ini sudah mendapatkan pengakuan dari BAPPENAS. Kami sangat mendukung keberlanjutan ini di masa-masa mendatang, sehingga lebih banyak lagi desa yang mendapatkan inovasi SPD,” ungkapnya.
Total Dana Desa Hingga 2024 mencapai 610 Triliun
Di tempat yang sama, Kepala BPSDM PMDDTT – Kemendes & PDT, Prof. Luthfiyah menyampaikan, anggaran Dana Desa yang telah dikucurkan untuk desa-desa di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2015 hingga 2024 telah mencapai angka 610 triliun rupiah. Hal demikian ditujukan untuk mengakselerasi pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia yang mayoritas tinggal di wilayah perdesaan.
“Meski demikian, masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti masih ada 14% desa yang di terkategori tertinggal dan sangat tertinggal. Lalu, ada 9,9 juta keluarga yang belum mendapatkan akses listrik. Lain hal, potensi desa juga cenderung masih belum tereksplorasi dengan baik. Diantaranya, baru ada enam ribu BUM-Desa yang mengelola desa wisata, padahal ada 27 ribu desa yang memiliki potensi wisata di Indonesia. Belum lagi, secara tata kelola, masih sering ditemukan penggunaan dana desa yang tidak sesuai dengan prioritas,” katanya.
Inisiasi kemitraan antara IPB Univerity dan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui SPD, imbuhnya, patut diapresiasi terutama dalam konteks upaya peningkatan SDM Pemerintahan Desa. “Ke depan, berbekal kompetensi SDM yang semakin berkualitas, diharapkan kondisi-kondisi eksisting yang dihadapi oleh desa-desa Indonesia saat ini dapat terlampaui melalui Pemerintahan Desa yang profesional, efektif, dan efisien. Sehingga, cita-cita Indonesia emas 2045 betul dapat ter-realisasi,” ujarnya.
Sementara, PJ Bupati Purwakarta, Dr. Bachril menekankan bahwa agenda SPD akan dilanjutkan oleh pihak Pemkab Bogor ke depan. Menurutnya, secara persentase, inovasi SPD baru dirasakan oleh sedikit saja Pemerintahan Desa di Kabupaten Purwakarta.
“Saya sudah mengingatkan agar program kemitraan SPD ini berlanjut, supaya semakin banyak Pemerintahan Desa yang mendapatkan manfaat peningkatan kompetensi SDM,” tukasnya. Diketahui, angkatan IV SPD University diikuti oleh 395 mahasiswa dari 65 desa Se-Kabupaten Bogor. Para mahasiswa adalah perwakilan dari masing-masing desa yang terdiri dari Kepala Desa dan dua orang perangkat desa yang disiapkan untuk terampil sebagai operator sosial dan operator spasial. (Wid/Red)